Urgensi Agama dan Spiritualitas

Sumanto Al Qurtuby

doi:10.33550/sd.v9i2.340

Penulis

Sumanto Al Qurtuby King Fahd University of Petroleum and Minerals, Saudi Arabia https://orcid.org/0000-0002-6475-945X

DOI:

https://doi.org/10.33550/sd.v9i2.340

Kata Kunci:

agama publik, agama, spiritualitas, sekularisme, kematian Tuhan

Abstrak

Fenomena munculnya “agama publik” di berbagai negara, termasuk Indonesia, menunjukkan bahwa dunia agama dan spiritualitas tidak lenyap dari muka bumi. Artikel-artikel pada edisi ini melukiskan sebuah benang merah bahwa agama dan spiritualitas tetap dipandang dan diyakini sebagai entitas yang penting oleh (sebagian) masyarakat yang mampu dijadikan sebagai sumber inspirasi dan aktivitas positif baik dalam ruang yang lebih kecil (misalnya keluarga dan desa) maupun yang lebih luas (misalnya bangsa dan negara). Agama dan spiritualitas juga terbukti memiliki kontribusi penting dan berharga bagi kehidupan sosial dan individual para penganutnya. Dengan demikian, ramalan Nietzsche tentang “kematian Tuhan” (baca, agama dan sistem spiritual), untuk sementara, tidak terbukti di Indonesia.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Sumanto Al Qurtuby, King Fahd University of Petroleum and Minerals, Saudi Arabia

Sumanto Al Qurtuby adalah staf pengajar fakultas di Departemen Studi Global dan juga di Pusat Penelitian Interdisipliner untuk Keuangan dan Ekonomi Digital, KFUPM Business School, King Fahd University of Petroleum & Minerals (KFUPM). Sebelum bergabung dengan KFUPM, ia adalah seorang peneliti dan profesor tamu di Institut Kroc untuk Studi Perdamaian Internasional, Universitas Notre Dame, AS. Ia memperoleh gelar Doktor di bidang Antropologi dari Boston University, gelar Master di bidang Transformasi Konflik dari Eastern Mennonite University (AS) dan dalam Sosiologi dari Universitas Kristen Satya Wacana (Indonesia), dan gelar BA bidang Studi Islam dari sebuah universitas Islam negeri di Indonesia. Dia aktif menulis artikel ilmiah yang diterbitkan di berbagai jurnal akademik dan menulis lebih dari 30 buku – baik dalam bahasa Inggris dan Indonesia – termasuk Kekerasan dan Konsiliasi Beragama di Indonesia (Routledge, 2016); Jaringan Arab Saudi dan Indonesia: Migrasi, Pendidikan, dan Islam (IB Tauris & Bloomsbury, 2019); dan Terorisme dan Kontra-terorisme di Arab Saudi dan Indonesia (Palgrave Macmillan, 2022).