Reinterpretasi Sila Pertama Pancasila melalui Pemikiran Politik John Calvin
DOI:
https://doi.org/10.33550/sd.v11i1.457Abstrak
Editorial ini merupakan langkah kecil dalam upayanya untuk melakukan reinterpretasi terhadap sila pertama Pancasila dari sudut pandang pemikiran politik John Calvin. Usaha ini dilatarbelakangi oleh berbagai tindakan intoleransi beragama di Indonesia. Latar tersebut tidak dapat dipisahkan dari faktor struktural yang melingkupinya, yakni intervensi pemerintah terhadap urusan internal agama. Oleh karena itu, penafsiran ulang terhadap sila pertama sangat mendesak diperlukan karena reinterpretasi terhadap sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini tidak hanya dapat menjamin kebebasan beragama, tetapi juga peran agama dalam ruang publik. Dengan begitu, agama dapat menjadi kekuatan pembebas yang mampu menciptakan kehidupan sosial-politik yang demokratis.
Statistik
Referensi
Calvin, John. Institutes of the Christian Religion. Disunting oleh John T. McNeill, Diterjemahkan oleh Ford Lewis Battles. Louisville: Westminster John Knox, 2006.
Dowey, Edward A. The Knowledge of God in Calvin’s Theory (3rd ed.). Grand Rapids: Eerdmans, 1994).
McGee, Iain. “Reconsidering the Sensus Divinitatis in the Light of the Semen Religionis: John Calvin and Non-Christian Religion.” European Journal of Theology 31, no. 2 (2022): 215-39. https://doi.org/10.5117/EJT2022.2.003.MCGE.
McNeill, John T. “John Calvin on Civil Government.” Dalam Calvinism and the Political Order, disunting oleh John T. McNeill dan George L. Hunt. Philadelphia: Westminster, 1965.
Menoh, Gusti A. B. Agama dalam Ruang Publik: Hubungan antara Agama dan Negara dalam Masyarakat Postsekuler Menurut Jürgen Habermas. Jakarta: Kanisius, 2015.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Reformed Center for Religion and Society
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.