Revolusi Mental dan Injil Kerajaan Allah

Penulis

  • Jadi Sampurna Lima Sekolah Tinggi Teologi Reformed Injili Internasional, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33550/sd.v9i2.330

Kata Kunci:

Injil, revolusi mental, habituasi, teologi publik, mental priyayi, Soekarno

Abstrak

Artikel ini ingin menjelaskan bagaimana Injil Yesus Kristus dapat berperan krusial dalam “revolusi mental”. Tujuan ini dicapai melalui analisis pada relasi-relasi kekuasaan dari tiga konteks: Yudea abad pertama, Indonesia masa kolonial, dan Indonesia masa kini. Analisis difokuskan pada dinamika kekuasaan antara “wong cilik”, “kaum priayi”, dengan “tuan-tuan”, lalu membandingkannya dengan dinamika kekuasaan dalam masyarakat Yudea abad pertama dan kiprah Yesus Nazaret serta murid-murid-Nya dalam menghasilkan “revolusi mental dari bawah”. Penulis berharap penelitian ini akan menunjukkan arahan yang lebih jelas tentang bagaimana Injil yang dihayati oleh orang-orang Kristen dapat menafasi perjuangan mereka sebagai warga negara Indonesia dari lubuk hati terdalam mereka, sebagai warga “kerajaan Allah”. Para penulis Injil mengisahkan Yesus Kristus yang menghadirkan habituasi baru dalam interaksinya dengan kekuasaan maupun dengan kaum marjinal. Tulisan ini menerangkan pula bagaimana temuan tersebut dapat berguna bagi orang-orang Kristen dalam kiprahnya sebagai warga Indonesia modern.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Jadi Sampurna Lima, Sekolah Tinggi Teologi Reformed Injili Internasional, Indonesia

Jadi Sampurna Lima merupakan pengajar di Sekolah Tinggi Teologi Reformed Injili Internasional (STTRII). Dia memiliki minat dalam bidang filsafat, hermeneutika, teologi, sains alam, dan logika. Pendidikan magister dalam bidang Studi Kristen pada Sains dan Masyarakat dilaluinya di Vrije Universiteit, Belanda dan Teologi di STTRII, Jakarta.

Referensi

Aziz, Sulthon Abdul, dan Mohammad Syifa Amin Widigdo. “Konsep Revolusi Mental Presiden Joko Widodo dalam Perspektif Pendidikan Karakter Syed Muhammad Naquib Al-Attas.” Literasi: Jurnal Ilmu Pendidikan 11, no. 1 (2020). http://dx.doi.org/10.21927/literasi.2020.11(1).32-49.

Bagnall, Roger S. Church, State and Divorce in Late Roman Egypt. New York: Italica Press, 1987, 2006.

Borg, Marcus. “What is the Gospel?” Day1. 10 Desember 2013. https://day1.org/articles/5d9b820ef71918cdf2003796/marcus_borg_what_is_the_gospel.

Bullock, Alan, dan Stephen Trombley, eds. The New Fontana Dictionary of Modern Thought. Edisi Ketiga. New York: Harper Collins, 2000.

Burhani, Ahmad Najib. “Geertz’s Trichotomy of Abangan, Santri, and Priyayi: Controversy and Continuity.” Journal of Indonesian Islam 11, no. 2 (2017). https://doi.org/10.15642/JIIS.2017.11.2.329-350.

Burke, Aggrey W. “Racism, Prejudice and Mental Illness.” Dalam Transcultural Psychiatry, disunting oleh John L. Cox, 139–157. London: Routledge, 2018.

Caputo, John D. Agama Cinta, Agama Masa Depan. Diterjemahkan oleh Martin Lukito Sinaga. Bandung: Mizan, 2003.

Chakrabarty, Dipesh. “Subaltern studies and postcolonial historiography.” Nepantla: Views from South 1, no. 1 (2000): 9–32. https://muse.jhu.edu/article/23873.

Dragojlovic, Ana, dan Katharine McGregor. "‘They Call Me Babu’: the politics of visibility and gendered memories of Dutch colonialism in Indonesia.” Women’s History Review (Juni 2022). https://doi.org/10.1080/09612025.2022.2090709.

Feenberg, Anne-Marie. “Max Havelaar: An Anti-Imperialist Novel.” MLN 112, no. 5 (Desember 1997). http://doi.org/10.1353/mln.1997.0074.

Frend, William Hugh Clifford. Martyrdom and Persecution in the Early Church: A Study of Conflict from the Maccabees to Donatus. Eugene: Wipf and Stock, 2014.

Geertz, Clifford. The Religion of Java. Chicago: University of Chicago Press, 1976.

Gie, Kwik Kian. “Revolusi Mental.” Kompas. 14 Juni 2022. https://www.kompas.id/baca/opini/2022/06/13/revolusi-mental.

Gohrisch, Jana, dan Ellen Grünkemeier. Postcolonial Studies Across the Disciplines. Amsterdam: Rodopi, 2013.

Gouda, Frances. Dutch Culture Overseas: Colonial Practice in the Netherlands Indies, 1900–1942. Singapura: Equinox Publishing, 2008.

Hanks, Tom. The Subversive Gospel: A New Testament Commentary of Liberation. Eugene: Wipf and Stock, 2009.

Harjito. Hegemoni Gramsci dalam Sastra Indonesia: Student Hijo, Nasionalisme, dan Wacana Kolonial. Semarang: UPGRIS Press, 2014.

Haryatmoko, dan Guno Tri Tjahjoko. “Mengikis Mentalitas Priyayi dalam Pemerintahan.” Governabilitas: Jurnal Ilmu Pemerintahan Semesta 3, no. 1 (2022). https://doi.org/10.47431/governabilitas.v3i1.167.

Holland, Tom. Dominion: How the Christian Revolution Remade the World First Trade. New York: Basic Books, 2021.

Hollander, Inez. Silenced Voices: Uncovering a Family’s Colonial History in Indonesia. Volume 119. Ohio: Ohio University Press, 2008.

Indriyanto, Bambang. “Mengkaji Revolusi Mental dalam Konteks Pendidikan.” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 20, no. 4 (2014). https://doi.org/10.24832/jpnk.v20i4.165.

Ishay, Micheline. The History of Human Rights: From Ancient Times to the Globalization Era. Oakland: University of California Press, 2008.

Jahanbegloo, Ramin. Introduction to Nonviolence. London: Bloomsbury, 2014.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. “Reformasi Birokrasi, Mengubah Mental Birokrasi Priyayi Menjadi Birokrasi yang Melayani.” 18 Maret 2021. https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/reformasi-birokrasi-mengubah-mental-birokrasi-priyayi-menjadi-birokrasi-yang-melayani.

Kesek, Sastiono. “Keadilan Bagi Masyarakat Korban Kriminalisasi (Suatu Tinjauan Sosiologis Filosofis tentang Keberlakuan Hukum Yang Jauh dari Keadilan).” Dedikasi: Jurnal Ilmiah Sosial, Hukum, Budaya 35, no. 2 (2016): 119¬¬–129. http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/dedikasi/article/view/2306/2364.

Khadafi, Ahmad. “Terminologi Budak, Kuli, dan Babu.” Tirto. 26 Januari 2017. https://tirto.id/chF1.

Kistanto, Nurdien H. “Peasants, Civil Servants, and Industrial Workers in Java: A Preliminary Note.” Sojourn: Journal of Social Issues in Southeast Asia (1991).

Koentjaraningrat. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia, 1974.

Komarudin, Ujang. “Mencari ‘Revolusi Mental’ yang Hilang di Pidato Jokowi.” CNN Indonesia. 15 Juli 2019 https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190715164703-32-412288/mencari-revolusi-mental-yang-hilang-di-pidato-jokowi.

Kristiawan, Muhammad. “Telaah revolusi mental dan pendidikan karakter dalam pembentukkan sumber daya manusia Indonesia yang pandai dan berakhlak mulia.” Ta’dib 18, no. 1 (2016). http://dx.doi.org/10.31958/jt.v18i1.274.

Kurdi, Maslichan. “Menggagas Pelayanan Prima di Masa Pandemic Covid 19.” Jurnal Lingkar Widyaiswara 7, no. 4 (2020). http://juliwi.com/published/E0704/jlw0704_4-9.pdf.

Lawson, Stephanie. “Context and Contextualism.” Dalam Culture and Context in World Politics. London: Palgrave Macmillan, 2006. https://doi.org/10.1057/9780230625730_3.

Lestari, Siska Nurazizah, dan Indra Fibiona. “Pengasuhan Anak Eropa oleh Wanita Pribumi (Baboe) di Hindia Belanda Abad XIX–Awal Abad XX.” Jantra 11, no. 1 (Juni 2016): 1–3.

Locher-Scholten, Elsbeth. “Orientalism and the Rhetoric of the Family: Javanese Servants in European Household Manuals and Children’s Fiction.” Indonesia 58 (1994). https://doi.org/10.2307/3351101.

Lubis, Mochtar. Manusia Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001.

MacCormack, Sabine. “Sin, Citizenship, and the Salvation of Souls: The Impact of Christian Priorities on Late-Roman and Post-Roman Society.” Comparative Studies in Society and History 39, no. 4 (1997): 644–673. https://doi.org/10.1017/S0010417500020843.

Magnis-Suseno, Franz. “Revolusi Mental.” Harian Kompas. 31 Desember 2015.

———. “Kedaulatan Rakyat, Bukan Kedaulatan Tuan.” Dalam Demokrasi dan Civil Society, disunting oleh Muhammad A.S. Hikam. Jakarta: LP3ES, 1996.

Mason, Steve. Josephus, Judea, and Christian Origins: Methods and Categories. Peabody: Hendrickson, 2009.

Nietzsche, Friedrich. The Essential Nietzsche: Beyond Good and Evil and the Genealogy of Morals. Diterjemahkan oleh Helen Zimmern. New York: Chartwell Books, 2017.

Persson, Anna, Bo Rothstein, dan Jan Teorell. “Why Anticorruption Reforms Fail—Systemic Corruption as a Collective Action Problem.” Governance 26, no. 3 (2013). https://doi.org/10.1111/j.1468-0491.2012.01604.x.

Peter, Ramot. “Pendidikan Agama Kristen dalam Membangun Wawasan Kebangsaan Menghadapi Isu Intoleransi dan Radikalisme.” Vox Dei: Jurnal Teologi dan Pastoral 1, no. 2 (2020). https://doi.org/10.46408/vxd.v1i2.13.

Plantinga, Cornelius, Jr. “Educating for Shalom: Our Calling as a Christian University.” Calvin University. Diakses 2022. https://calvin.edu/about/who-we-are/our-calling.html.

Prasetya, Eka Yuli. “Kehidupan dan Pendidikan Belanda Kaum Priyayi Jawa Abad XX.” Skripsi, Universitas Sanata Dharma, 2009.

Priyono, Herry. Korupsi: Melacak Arti, Menyimak Implikasi. Jakarta: Gramedia, 2018.

Rachmawati, Tutik, Hubertus Hasan, Pius Sugeng Prasetyo, Ni Made Eti Widhiari, Christy Natalia Sagala, dan Nicky Darmawan. Kewirausahaan Publik dan Revolusi Mental: Menuju Administrasi Publik Indonesia yang Lebih Baik. Bandung: Universitas Katolik Parahyangan, 2016. http://repository.unpar.ac.id/handle/123456789/6625.

Rantesalu, Marsi B. “Guru Pendidikan Agama Kristen sebagai Pelopor Revolusi Mental.” Jurnal Arrang 4, no. 1 (Oktober 2019). http://doi.org/10.31220/osf.io/576qt.

Rasaili, Wilda, Nur Inna Alfiyah, dan Ach Andiriyanto. “Analisis Political Commitment Jokowi dalam Implementasikan ‘Revolusi Mental’ dan ‘Nawa Cita’ untuk Menciptakan Power Politic di ASEAN.” Prosiding Univeritas Wiraraja (2016).

Santosa, Wijaya Heru. “Nilai-Nilai Kepriyayian Jawa dalam Novel-Novel Para Priyayi, Canting, dan Gadis Tangsi: Kajian Budaya, Ideologi dan Sosiopragmatika.” Jurnal Pengajian Melayu 23, no. 1 (2012): 257–275. https://ijie.um.edu.my/index.php/JPM/article/view/25686.

Segal, Alan F. Rebecca’s Children: Judaism and Christianity in the Roman World. Cambridge: Harvard University Press, 1986.

Sholekhah, Fitriatus. “Pendidikan Karakter Melalui Revolusi Mental di Era Disruptif.” Modeling: Jurnal Program Studi PGMI 6, no. 1 (2019). https://doi.org/10.36835/modeling.v6i1.343.

Soekarno. Dibawah Bendera Revolusi. Jakarta: Panitya Penerbit Dibawah Bendera Revolusi, 1965.

Song, Ernest Koh Wee. “Ignoring ‘History from Below’: People’s History in the Historiography of Singapore.” History Compass 5, no. 1 (2007): 11–25. https://doi.org/10.1111/j.1478-0542.2006.00370.x.

Spivak, Gayatri Chakravorty. “Subaltern studies: Deconstructing historiography.” Dalam In Other Worlds. New York: Routledge, 2012.

Stoler, Ann Laura, and Karen Strassler. “Castings for the Colonial: Memory Work in ‘New Order’ Java.” Comparative Studies in Society and History 42, no. 1 (2000). https://doi.org/10.1017/S0010417500002589.

Sutherland, Heather. “The Priyayi.” Indonesia 19 (1975).

Tyastianti, Damayani. “Revolusi Mental Pelayanan Publik Suatu Keniscayaan: ‘Menghilangkan Image Priyayi dalam Memberikan Pelayanan’.” Jurnal Pendayagunaan Aparatur Negara 5 (2015): 110. https://www.menpan.go.id/site/emagz/jurnal/2015_Jurnal_Tahun_2015.pdf#page=110.

Wahyudi, Sinung, dan Artono. “Dinamika Kehidupan Priyayi Jawa Abad 19–20 dalam Novel Tetralogi Pulau Buru Karya Pramoedya Ananta Toer: Sebuah Studi Komparasi Realitas Historis.” Avatara 6, no. 3 (2018). https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/26464.

Willis, Wendal, ed. The Kingdom of God in 20th Century Interpretation. Eugene: Wipf and Stock, 2020.

Wright, Nicholas Thomas. What Saint Paul Really Said: Was Paul of Tarsus the Real Founder of Christianity? Grand Rapids: Eerdmans, 2014.

van Loon, F.H.G. “Amok and Lattah.” The Journal of Abnormal and Social Psychology 21, no. 4 (1927). https://psycnet.apa.org/doi/10.1037/h0065236.

Voice of Indonesia. “History of Babu: A Term Born from the Womb of Colonial Slavery.” 13 Juli 2020. https://voi.id/en/memori/8682/history-of-babu-a-term-born-from-the-womb-of-colonial-slavery.

Unduhan

Diterbitkan

2022-10-31

Cara Mengutip

Lima, J. S. (2022). Revolusi Mental dan Injil Kerajaan Allah. Societas Dei: Jurnal Agama Dan Masyarakat, 9(2). https://doi.org/10.33550/sd.v9i2.330