Narasi Pluralisme Pelaku Aliran Kebatinan Sumarah

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.33550/sd.v9i1.296

Kata Kunci:

pluralisme, pengalaman kebatinan, Sumarah

Abstrak

Pluralisme sebagai suatu praktik menjadi pengalaman yang unik, khususnya dalam perjumpaan lintas-agama. Di antara pengalaman itu, pelaku kebatinan (mysticism) sudah memiliki praktik yang langsung mengapresiasi perbedaan dalam setiap momen tanpa menimbulkan sensitivitas perbedaan keimanan. Tulisan ini bertujuan menyajikan praktik pluralisme yang baik di luar agama resmi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif-fenomenologis. Partisipan penelitian terdiri dari tujuh orang perwakilan penganut Paguyuban Sumarah di Malang Raya, Jawa Timur. Teknik penggalian data dilakukan dengan cara wawancara, diskusi kelompok terfokus, dan observasi. Analisis data menggunakan teknik kategorisasi tematik fenomenologis. Terdapat dua temuan utama dalam penelitian ini. Pertama, narasi pluralisme pelaku Sumarah menekankan pada kesadaran ketuhanan melampaui ekspresi simbol, dogma, dan syariat agama sebagai hak prerogatif masing-masing agama. Kedua, Sumarah menerima secara terbuka kesadaran ketuhanan sebagai kesadaran utuh dan cerminan mental pluralisme. Implikasinya, hubungan agama-agama yang saling mengapresiasi menjadi lebih bermakna ketika seseorang bertransformasi ke dalam kesadaran pencerahan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Yusuf Ratu Agung, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Sejak tahun 2010, Yusuf Ratu Agung menjadi teman bagi mahasiswa untuk belajar bersama dan mengasah keterampilan sosial di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Dia adalah Founder Sekolah Cemerlang yang aktif dalam kegiatan belajar masyarakat. Dia juga co-founder Kampus Desa Indonesia, karena tertarik dalam pemberdayaan masyarakat desa sebagai ujung tombak pembangunan nasional

Mohammad Mahpur, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Mohammad Mahpur mengajar di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sejak tahun 2005 dan mempunyai ketertarikan pada kajian kesetaraan gender dan pendidikan keluarga. Pendiri Kampus Desa Indonesia yang juga aktif dalam Nahdlatul Ulama ini sering mengadakan pelatihan pemberdayaan masyarakat

Moh Zawawi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Moh Zawawi pernah mengenyam pendidikan menengahnya di Kuwait dan mempunyai keilmuan bahasa Arab yang cukup mumpuni. Menjabat sebagai Sekretaris Program Studi Bahasa Arab Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Saat ini, dia sedang menyelesaikan Pendidikan Doktoralnya di institusi yang sama. mempunyai ketertarikan yang mendalam terhadap isu sosial keagamaan di Indonesia

Referensi

Agung, Yusuf Ratu. “Kohesi Sosial dalam Membentuk Harmoni Kehidupan Komunitas.” Jurnal Psikologi Perseptual 3, no. 1 (2018): 37–43. https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i1.3679.

Agustina, Ira Audia, Andryanto Wibisono, dan Imam Santosa. “Analisa Sinkretisme Agama dan Budaya Melalui Transformasi Elemen Visual Bernilai Sakral pada Gereja Katolik Ganjuran.” Jurnal Desain Interior 2, no. 2 (2017): 73–86. http://dx.doi.org/10.12962/j12345678.v2i2.3544.

Alfian, Syahrul. “Konsep Pluralisme Aliran Kebatinan: Relevansi Ajaran Ilmu Sejati dengan Ideologi Pancasila (Studi Kasus Desa Gadung Sari Kec. Tirtoyudo Kab. Malang).” Lorong: Media Pengkajian Sosial Budaya 8, no. 1 (November 2019): 49–56. http://urj.uin-malang.ac.id/index.php/lorong/article/view/403.

Amin, Sitti Jamilah. “Insights of Indonesian Students Towards Religious Plurality–2515.” International Journal of Advanced Science and Technology 29, no. 4 (2020): 1610–11. http://repository.iainpare.ac.id/2404/.

Anderson, Benedict. Imagined Communities: Komunitas-Komunitas Terbayang. Diterjemahkan oleh Omi Intan Naomi. 3 ed. Yogyakarta: Insist Press dan Pustaka Pelajar, 2008.

Arazim, Pavel. “Beyond Logical Pluralism and Logical Monism.” Logica Universalis 14, no. 2 (2020): 151–74. https://doi.org/10.1007/s11787-020-00253-2.

Asahadi, Antariksa, dan Purnama Salura. “Pengaruh Sinkretisme Agama Islam-Kejawen pada Arsitektur Mesjid Menara Kudus.” Nalars: Jurnal Arsitektur 14, no. 2 (Juli 2015): 107–16. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/nalars/article/view/376.

Asripa, Devy Habibi Muhammad, dan Ari Susandi. “Pluralisme dalam Perspektif Pemikiran Gus Dur dan Nurcholish Majid.” Falasifa: Jurnal Studi Keislaman 12, no. 2 (2021): 75–90. https://doi.org/10.36835/falasifa.v12i02.555.

Botton, Lena de, Emilia Aiello, Maria Padrós, dan Patricia Melgar. “Solidarity Actions Based on Religious Plurality.” Religions 12, no. 8 (2021). https://doi.org/10.3390/rel12080564.

Buntu, Ivan Sampe, Hendri Mahendra, Hermanto, dan Satrio Binusa. Jalan Damai Kita, Sebuah Inspirasi dari Gerakan Menulis untuk Perdamaian. Disunting oleh Mohammad Mahpur dan Kristanto Budiprabowo. Malang: Gusdurian, 2016.

Dewi, Arlinta Prasetian. “Sinkretisme Islam dan Budaya Jawa dalam Upacara Bersih Desa di Purwosari Kabupaten Ponorogo.” Religia: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 21, no. 1 (April 2018): 96–107. https://doi.org/10.28918/religia.v21i1.1503.

Dove, Guy. “Beyond Perceptual Symbols: A Call for Representational Pluralism.” Cognition 110, no. 3 (Maret 2009): 412–31. https://doi.org/10.1016/j.cognition.2008.11.016.

Dubisch, Jill. “Encountering Gods and Goddesses: Two Pilgrimages to Greece.” CrossCurrents 59, no. 3 (28 September 2009): 283–99. https://doi.org/10.1111/j.1939-3881.2009.00080.x.

Eck, Diana. “Encountering God.” Journal of Hindu-Christian Studies 7, no. 8 (1994): 27–30. https://doi.org/10.7825/2164-6279.1096.

Farjeat, Luis Xavier López. “Religious Plurality and Nonviolence in Said Nursi and Fethullah Gülen.” Andamios 16, no. 40 (2019): 131–49. https://doi.org/10.29092/uacm.v16i40.700.

Fibrianto, Alan Sigit. “Budaya Spiritual Aliran Kejawen ‘Prasetyo Manunggal Karso’ sebagai Wujud Pluralisme Kepercayaan Masyarakat di Boyolali.” Penamas: Jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat 32, no. 1 (2019): 555–72. https://doi.org/10.31330/penamas.v32i1.308.

Gümüsay, Ali A. “The Potential for Plurality and Prevalence of the Religious Institutional Logic.” Business and Society 59, no. 5 (1 Mei 2020): 855–80. https://doi.org/10.1177/0007650317745634.

Halim, Abdul. “Pluralisme dan Dialog Antar Agama.” Tajdid: Jurnal Ilmu Ushuluddin 14, no. 1 (2015): 35–62. https://doi.org/10.30631/tjd.v14i1.21.

Harjuna, Muhamad. “Dialog Lintas Agama dalam Perspektif Hans Kung.” Living Islam: Journal of Islamic Discourses 2, no. 1 (2019): 55–74. https://doi.org/10.14421/lijid.v2i1.1694.

Hunt, Harry T. “Consciousness and Society: Societal Aspects and Implications of Transpersonal Psychology.” International Journal of Transpersonal Studies 29, no. 1 (2010): 20–30. https://doi.org/10.24972/ijts.2010.29.1.20.

———. “Intimations of a Spiritual New Age: II. Wilhelm Reich as Transpersonal Psychologist Part I: Context, Development, and Crisis in Reich’s Bio-energetic Spiritual Psycholog.” International Journal of Transpersonal Studies 37, no. 2 (2018): 1–22. https://doi.org/10.24972/ijts.2018.37.2.1.

Hutabarat, Haleluya Timbo. “Resensi: Beyond Pluralism—Open Integrity as a Suitable Approach to Muslim-Christian Dialogue.” Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian 3, no. 1 (2018): 85–89. https://doi.org/10.21460/gema.2018.31.368.

Irfan. “Pluralisme dan Dialog Antar Umat Beragama.” Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur’an dan Tafsir 3, no. 2 (2020): 56–74. https://doi.org/10.47435/al-mubarak.v3i2.220.

Kass, Jared D. A Person-Centered Approach to Psychospiritual Maturation: Mentoring Psychological Resilience and Inclusive Community in Higher Education. A Person-Centered Approach to Psychospiritual Maturation: Mentoring Psychological Resilience and Inclusive Community in Higher Education. 1 ed. Cham: Palgrave Macmillan, 2017. https://doi.org/10.1007/978-3-319-57919-1.

Khasbullah, Wiwik Setiyani, dan Khoirun Nisa’. “Spiritualitas dalam Sinkretisme Islam dan Sapta Darma.” Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora 19, no. 1 (2021): 39–60. https://doi.org/10.18592/khazanah.v19i1.4565.

Lee, Daniel Chungsoon. “Encountering God in Prayer and Action—A Theological Analysis of Simone Weil’s Spiritual Autobiography.” Theology and Praxis, no. 50 (Juli 2016): 55–75. https://doi.org/10.14387/jkspth.2016.50.55.

Lukito, Daniel Lucas. “Eksklusivisme, Inklusivisme, Pluralisme, dan Dialog Antar Agama.” Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan 13, no. 2 (Oktober 2012): 251–79. https://doi.org/10.36421/veritas.v13i2.269.

Masyhud. “Pluralisme: Studi atas Pemikiran, Sikap dan Tindakan Gus Dur dalam Buku ‘Islamku, Islam Anda, Islam Kita.’” Jurnal Penelitian Agama 17, no. 2 (Desember 2016): 272–89. https://doi.org/10.24090/jpa.v17i2.2016.pp272-289.

Maulana, Abdullah Muslich Rizal, Muttaqin Muttaqin, dan Alif Nur Fitriyani. “Paguyuban Sumarah and Interrituality: An Enquiry to the Practice of Interreligious Ritual Participation in Sujud Sumarah.” Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 29, no. 1 (2021): 27–54. https://doi.org/10.21580/ws.29.1.7364.

Menchik, Jeremy. Islam and Democracy in Indonesia: Tolerance without Liberalism. Islam and Democracy in Indonesia: Tolerance without Liberalism. Cambridge: Cambridge University Press, 2016. https://doi.org/10.1017/CBO9781316344446.

Mokhtar, Ros Aiza Mohd, dan Che Zarrina Sa’ari. “Konsep Sinkretisme Menurut Perspektif Islam.” Afkar: Jurnal Akidah dan Pemikiran Islam 17, no. 1 (2015): 51–78. https://doi.org/10.22452/afkar.vol17no1.3.

Moyaert, Marianne, ed. Interreligious Relations and the Negotiation of Ritual Boundaries. Interreligious Relations and the Negotiation of Ritual Boundaries. Cham: Palgrave Macmillan, 2019. https://doi.org/10.1007/978-3-030-05701-5.

Muzairi, dan Muhammad Arif. “Teologi Pluralis: Studi Living Islam di Dusun Gunung Sari, Sambirejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta.” Living Islam: Journal of Islamic Discourses 1, no. 2 (2018): 213–29. https://doi.org/10.14421/lijid.v1i2.1730.

Nursalam, Ninuk Dian Kurniawati, Abu Bakar, Purwaningsih, dan Candra Panji Asmoro. “Respons Bio-Psiko-Sosio-Spiritual pada Keluarga Tenaga Kerja Indonesia yang Terinfeksi HIV.” Jurnal Ners 9, no. 2 (Oktober 2016): 209–16. https://doi.org/10.20473/jn.v9i22014.209-216.

Philips, Gerardette. Melampaui Pluralisme. Malang: Madani, 2016.

Prozesky, Martin. “Friedrich Schleiermacher’s Reden and the Problem of Religious Plurality.” HTS Teologiese Studies/Theological Studies 75, no. 4 (28 November 2019): 1–6. https://doi.org/10.4102/hts.v75i4.5458.

Sakirin, Ahmad. “Mengenal Pluralisme Disintegratif Menuju Pluralisme Integratif Masyarakat Beda Agama di Kelurahan Karang, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri.” Ibriez: Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains 3, no. 2 (2018): 179–97. https://doi.org/10.21154/ibriez.v3i2.56.

Saraswati, Destriana. “Pluralisme Agama Menurut Karen Armstrong.” Jurnal Filsafat 23, no. 3 (2013): 186–98. https://journal.ugm.ac.id/wisdom/article/view/32964.

Sari, Ririn Novita. “Sinkretisme Konsep Keselamatan Budaya Jawa dalam Gereja Kristen Jawa.” Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2018. https://www.repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/40335.

Schmalz, Mathew N. “Encountering God: A Spiritual Journey from Bozeman to Banaras. Diana L. Eck.” The Journal of Religion 74, no. 4 (Oktober 1994). https://doi.org/10.1086/489498.

Setiawan, Eko. “Konsep Teologi Pluralisme Gus Dur dalam Meretas Keberagaman di Indonesia.” Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial 1, no. 1 (2017): 57–68. https://doi.org/10.30762/ask.v1i1.411.

Siagian, Yehezkiel Richard. “Beyond Pluralism: Pendekatan Open Integrity Gerardette Philips sebagai Sebuah Upaya Dialog Pluri-Religius dalam Berteologi Interreligius di Indonesia.” Aradha: Journal of Divinity, Peace and Conflict Studies 1, no. 1 (2021): 1–17. https://doi.org/10.21460/aradha.2021.11.548.

Stange, Paul. Kejawen Modern: Hakikat dalam Penghayatan Sumarah. Yogyakarta: LKiS, 2009.

———. Politik Perhatian: Rasa dalam Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: LkiS, 2008.

Streib, Heinz, Ralph W. Hood, dan Constantin Klein. “The Religious Schema Scale: Construction and Initial Validation of a Quantitative Measure for Religious Styles.” The International Journal for the Psychology of Religion 20, no. 3 (2010): 151–72. https://doi.org/10.1080/10508619.2010.481223.

Sudarminta, J. “Gerardette Philips, Beyond Pluralism: Open Integrity as a Suitable Approach to Muslim-Christian Dialogue.” Diskursus: Jurnal Filsafat dan Teologi STFT Driyakara 12, no. 1 (2013): 133–39. https://doi.org/10.36383/diskursus.v12i1.129.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2008.

Suhanda, Darmin. “Sumbangan Pemikiran Etika Global Hans Kung Demi Terwujudnya Perdamaian dan Relevansinya bagi Indonesia (Critical Discourse Analysis terhadap Naskah Etika Global).” Areopagus: Jurnal Pendidikan dan Teologi Kristen 19, no. 1 (2021). https://doi.org/10.46965/ja.v19i1.575.

Taufani. “Pemikiran Pluralisme Gusdur.” Jurnal Dakwah Tabligh 19, no. 2 (Desember 2018): 198–217. https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/tabligh/article/view/7475.

Taylor, Steven J., Robert Bogdan, dan Marjorie DeVault. Introduction to Qualitative Research Methods: A Guidebook and Resource. 4 ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc., 2015.

Utoyo, Marsudi. “Wewenang dan Tugas Pemerintah dalam Perkembangan Paham Pluralisme Agama.” Lex Librum 2, no. 1 (2015): 193–204. https://doi.org/10.5281/zenodo.1257415.

Walton, Jeremy F., dan Neena Mahadev. “Introduction: Religious Plurality, Interreligious Pluralism, and Spatialities of Religious Difference.” Religion and Society 10 (2019): 81–91. https://doi.org/10.3167/arrs.2019.100107.

Wardani. “Pluralisme Agama dan Dialog Teologi.” Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora 1, no. 2 (2002): 46–59. http://dx.doi.org/10.18592/khazanah.v1i2.624.

Wera, Marz. “Menciptakan Suasana Perjumpaan Antar-Agama: Refleksi Filosofis Etika Global Hans Küng.” Jurnal Teologi Amreta 3, no. 1 (Desember 2019): 106–24. https://doi.org/10.54345/jta.v3i1.28.

Wibowo, Arif, dan Khairil Umami. “Dari Pluralisme Disintegratif Menuju Pluralisme Integratif (Analisis Interaksionisme Simbolik Masyarakat Beda Agama di Kelurahan Karang, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri).” Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam 13, no. 1 (Juni 2019): 23–44. https://doi.org/10.21154/kodifikasia.v13i1.1684.

Wilson, Brittany E. “Encountering God: Divine Fluidity and God’s Many Forms.” Dalam The Embodied God: Seeing the Divine in Luke-Acts and the Early Church. New York: Oxford University Press, 2021. https://doi.org/10.1093/oso/9780190080822.003.0004.

Unduhan

Diterbitkan

2022-04-26

Cara Mengutip

Agung, Y. R., Mahpur, M. ., & Zawawi, M. (2022). Narasi Pluralisme Pelaku Aliran Kebatinan Sumarah. Societas Dei: Jurnal Agama Dan Masyarakat, 9(1), 29–53. https://doi.org/10.33550/sd.v9i1.296