Agama Konghucu adalah Agama
Sebuah Analisis Wacana Kritis terhadap Publikasi Komunitas Konghucu di Masa Orde Baru
DOI:
https://doi.org/10.33550/sd.v12i1.511Kata Kunci:
media Konghucu, Orde Baru, analisis wacana kritis, identitas, relasi kuasaAbstrak
Penelitian ini merupakan studi tentang pembentukan identitas Agama Konghucu selama Orde Baru dalam publikasi komunitas Agama Konghucu (Gentrika dan Genta Rohani). Sebagaimana identitas bersifat relasional, proses konstruksi identitas melibatkan identifikasi diri dan persepsi orang lain (dalam hal ini agama lain dan pemerintah). Meskipun pemerintah melakukan pengawasan ketat terhadap pers dan media selama Orde Baru, Gentrika dan Genta Rohani tetap terus terlibat mengonstruksi identitas Agama Konghucu. Dengan menggunakan Analisis Wacana Kritis dari Fairclough sebagai metodologi penelitian, artikel ini bertujuan untuk menelisik konstruksi wacana identitas Agama Konghucu dalam berbagai publikasi komunitas Konghucu yang dipublikasi dan didistribusi selama Orde Baru. Adapun, artikel ini menggunakan perspektif Bourdieu tentang bahasa dalam relasi kuasa dan diintegrasikan ke dalam metodologi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa media Konghucu memainkan peran penting sebagai agen dan media dalam proses konstruksi melalui praktik-praktik penggunaan bahasa tertentu.
Statistik
Referensi
Bourdieu, Pierre. “Cultural Reproduction and Social Reproduction.” In Knowledge, Education, and Cultural Change: Papers in the Sociology of Education, edited by Richard Brown, 71–112. London: Routledge, 1973.
_____. Language and Symbolic Power, edited by John B. Thompson. Translated by Gino Raymond and Matthew Adamson. Cambridge: Polity Press, 1991.
_____. Practical Reason: On the Theory of Action. Stanford University Press, 1998.
_____. The Logic of Practice. California: Stanford University Press, 1990.
Christandi, Yohanes Babtista Lemuel. “‘Agama Khonghucu Bukan Agama Cina’ A Critical Analysis On Media Study Of Confucian Identity During New Order.” Master’s thesis, University of Gadjah Mada, 2024.
Coppel, Charles A. Indonesian Chinese in Crisis. Kuala Lumpur: Oxford University Press, 1983.
_____. “The Origins of Confucianism as an Organized Religion in Java, 1900–1923.” Journal of Southeast Asian Studies 12, no. 1 (1981): 179–96. https://doi.org/10.1017/S0022463400005063.
Dawis, Aimee. Orang Indonesia Tionghoa: Mencari Identitas. Jakarta: Gramedia, 2013.
Departemen Penerangan RI. Ajaran Khonghucu, 1983.
Eddyono, Aryo Subarkah. “Pers Alternatif pada Era Orde Baru: Dijinakkan hingga Dibungkam.” Komunika: Jurnal Ilmu Komunikasi 8, no. 1 (2021): 53–60. https://doi.org/10.22236/komunika.v8i1.5672.
Effendi, Tonny Dian, and Mohd Zaini Abubakar. “China Town Magazine and Indonesian-Chinese Identity.” Journal of Politics and Law 10, no. 2 (2017): 97-104. https://doi.org/10.5539/jpl.v10n2p97.
Fairclough, Norman. Discourse and Social Change. Cambridge: Polity, 1992.
_____. Media Discourse. London: Bloomsbury, 1995.
Fibiger, Mattias. Suharto’s Cold War: Indonesia, Southeast Asia, and the World. New York: Oxford University Press, 2023. https://doi.org/10.1093/oso/9780197667224.001.0001.
Gentrika (Genta Tripusaka). “Umat Khonghucu SULUT Turut Mensukseskan M.T.Q. Tingkat Nasional Ke X 1977 Di Manado.” 1977.
_____. 1976.
_____. 1978.
Hermawan. “Agama Khonghucu Dan Kesadaran Nasional.” Gentrika (Genta Tripusaka), 1978.
Heryanto, Ariel. “Ethnic Identities and Erasure: Chinese Indonesians in Public Culture.” In Southeast Asian Identities: Culture and the Politics of Representation in Indonesia, Malaysia, Singapore, and Thailand, edited by Joel S. Kahn, 95–114. Singapore: ISEAS, 2000.
_____. Identity and Pleasure: The Politics of Indonesian Screen Culture. Singapore: NUS Press, 2014. https://doi.org/10.2307/j.ctv1qv1rz.
_____. State Terrorism and Political Identity in Indonesia: Fatally Belonging. London: Routledge, 2005. https://doi.org/10.4324/9780203099827.
Hill, David T. “The Press in a Squeeze: Operating Hazards in the Indonesian Print Media.” Southeast Asian Journal of Social Science 20, no. 2 (1992): 1–28. https://www.jstor.org/stable/24491696.
_____. The Press in New Order Indonesia. Jakarta: Equinox Publishing, 2007.
Hutagalung, Inge. “Dinamika Sistem Pers di Indonesia.” Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi 2, no. 2 (2013): 53–60. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/interaksi/article/view/6588.
Hutomo, Suryo. “Sambutan Ketua Umum Matakin Pada Peringatan Hari Lahir Nabi Khongcu Ke 2529.” Gentrika (Genta Tripusaka), 1978.
“Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1967 Tentang Agama Kepercayaan Dan Adat Istiadat Cina,” 1967.
Kilapong, Hanny. “Confucianisme Agama Dan Sifatnya Universil.” Gentrika (Genta Tripusaka), 1978.
Lasiyo. Agama Khonghucu: An Emerging Form of Religious Life among the Indonesian Chinese. Unpublished PhD diss., University of London, 1992.
Maarif, Samsul. Pasang Surut Rekognisi Agama Leluhur dalam Politik Agama di Indonesia. Yogyakarta: CRCS UGM, 2017.
Manampiring. “Cap Go Meh/ Gwan Siauw Di Manado Penuh Hikmat.” Gentrika (Genta Tripusaka), 1977.
Maulana, Rizki, Adelia Fransisca Br Ginting, Dina Septiyana, and Sion Angelica Pardede. “Rahasia Terungkap: Menganalisis Dinamika Keamanan Pers Pada Masa Orde Baru (1966-1998),” Al-Ulum: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 9, no. 2 (2023): 69-82. https://doi.org/10.31602/alsh.v9i2.12664.
Ningtyas, Eka. “Pierre Bourdieu, Language and Symbolic Power.” Poetika: Jurnal Ilmu Sastra 3, no. 2 (2015): 154–57. https://doi.org/10.22146/poetika.v3i2.10437.
Padiatra, Aditia Muara. “Ketika Pers Bicara Korupsi: Analisis Tajuk Rencana Harian Pedoman pada Awal Orde Baru 1969 – 1974.” Paradigma, Jurnal Kajian Budaya 5, no. 2 (2015): 103–17. https://doi.org/10.17510/paradigma.v5i2.51.
Panama, Aceng. “Agama Khonghucu diantara agama besar Lainnya (Bagian Kedua dari tulisan).” Genta Rohani, 1989.
Ramstedt, Martin. “Hinduism and Budhism.” In Routledge Handbook of Contemporary Indonesia, edited by Robert W. Hefner, 267–83. London: Routledge, 2018.
Roosa, John. Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto. Jakarta: Institut Sejarah Sosial Indonesia dan Hasta Mitra, 2008.
Ropi, Ismatu. Religion and Regulation in Indonesia. Singapore: Springer Singapore, 2017. https://doi.org/10.1007/978-981-10-2827-4.
Schilbrack, Kevin., “A Philosophical Analysis of Interrituality,” In Interreligious Relations and the Negotiation of Ritual Boundaries: Interreligious Studies in Theory and Practice, ed. Marianne Moyaert (London: Palgrave Macmillan, 2019), 271-89, https://doi.org/10.1007/978-3-030-05701-5_22.
Schiller, Anne. “An ‘OId’ Religion in ‘New Order’ Indonesia" Notes on Ethnicity and Religious Affiliation.” Sociology of Religion 57, no. 4 (1996): 409–17. https://doi.org/10.2307/3711895.
Sidartanto, Bing. “Agama Khonghucu Dan Perkembangannya.” Gentrika (Genta Tripusaka), 1977.
Siregar, Ashadi. “Media Pers dan Negara: Keluar dari Hegemoni.” Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 4, no. 2 (2000): 171–96. https://jurnal.ugm.ac.id/jsp/article/view/11119.
Suryadinata, Leo. “Buddhism and Confucianism in Contemporary Indonesia: Recent Developments.” In Chinese Indonesians: Remembering, Distorting, Forgetting, edited by Timothy Lindsey and Helen Pausacker. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2005.
_____. “Negara dan Minoritas Tionghoa di Indonesia.” Wacana: Journal of the Humanities of Indonesia 1, no. 2 (1999): 223–47. https://doi.org/10.17510/wacana.v1i2.297.
_____. “State and ‘Chinese Religions’ in Indonesia: Confucianism, Tridharma, and Buddhism During The Suharto Rule and After.” In After Migration and Religious Affiliation: Religions, Chinese Identities and Transnational Networks, edited by Chee-Beeng Tan, 19–42. Singapore: World Scientific, 2015.
_____. “The Orientation of Chinese Newspapers in Indonesia as China Rises.” Trends in Southeast Asia 8 (2023): 1-23. https://bookshop.iseas.edu.sg/publication/7852.
Sutrisno, Evi Lina. “Negotiating the Confucian Religion in Indonesia: Invention, Resilience and Revival (1900–2010).” PhD diss., University of Washington, 2018. https://www.proquest.com/docview/2085189581?pq-origsite=primo.
Tanggok, M. Ikhsan. Mengenal Lebih Dekat “Agama Khonghucu” di Indonesia. Jakarta: Pelita Kebajikan, 2005.
Tjhie Tjay Ing. “Hari Genta Rohani Hari Kebangkitan Roh Agama Khonghucu.” Genta Rohani, 1983.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Reformed Center for Religion and Society

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.