Dari Logika Dominasi Menuju Logika Advokasi
Kekerasan Simbolik dalam Wacana Kewargaan di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.33550/sd.v11i2.436Kata Kunci:
peminoritasan, kekerasan simbolik, kewargaanAbstrak
Dalam kajian tentang kewargaan di Indonesia, istilah mayoritas-minoritas telah dikenal. Tulisan ini bertujuan untuk menggugat kuasa di balik wacana mayoritas-minoritas di Indonesia. Pembicaraan tentang minoritas yang sedianya digunakan sebagai sarana advokasi sudah berubah menjadi sarana dominasi. Dalam kajian politik identitas pada paruh kedua abad ke-20, minoritas berhubungan dengan pembelaan kepada kulit hitam di Amerika Serikat, kaum LGBT, serta kelompok Indian di Amerika. Namun, dalam konteks Indonesia, pembicaraan mengenai mayoritas dan minoritas bergeser kepada soal jumlah. Mayoritas adalah kelompok masyarakat yang berjumlah banyak, sementara minoritas menunjuk kelompok yang berjumlah lebih sedikit. Wacana macam ini terjadi dalam pembicaraan tentang kewarganegaraan di Indonesia, terutama yang berlatar belakang agama sehingga agama mayoritas dan agama minoritas mulai dikenal. Dengan menggunakan metode netnografi, penelitian ini melihat berbagai kemungkinan di dalam memaknai kata minoritas di tengah masyarakat Indonesia. Penelitian pustaka ini akan menggunakan sudut pandang teori kekerasan simbolik dari Pierre Bourdieu. Dari sudut pandang ini, ditemukan bahwa wacana yang berkembang bukanlah mayoritas-minoritas melainkan peminoritasan (minoritization). Tulisan ini menawarkan logika arus balik. Logika dominasi yang saat ini berkancah di dalam kata minoritas didorong untuk kembali kepada logika advokasi yang menjadi semangat asalinya.
Statistik
Referensi
Adamo, David T. “Christianity and the African Traditional Religion(s): The Postcolonial Round of Engagement.” Verbum et Ecclesia 32, no. 1 (2011): 1–10. https://doi.org/10.4102/ve.v32i1.285.
Ali, Mursyid. “Problem Mayoritas Dan Minoritas Dalam Interaksi Sosial.” KEMENAG RI, diakses 26 Juli 2024. https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/problem-mayoritas-dan-minoritas-dalam-interaksi-sosial.
Anfeng, Sheng. “Minoritization as a Global Measure in the Age of Global Postcoloniality: An Interview with Homi K. Bhabha.” Ariel: A Review of International English Literature 40, no. 1 (2009). https://journalhosting.ucalgary.ca/index.php/ariel/articl e/view/33567.
Antameng, Mychael Dimes. “Deradikalisasi Konflik Agama Mayoritas (Islam)-Minoritas (Kristen) Di Indonesia.” Psalmoz: A Journal of Creative and Study of Church Music 2, no. 1 (2021): 79–88. https://ejournal-iakn-manado.ac.id/index.php/psalmoz/article/ view/424/314.
Assyaukanie, Luthfi. “Akar-Akar Legal Intoleransi dan Diskriminasi di Indonesia.” MAARIF: Arus Pemikiran Islam dan Sosial 13, no. 2 (2018): 27–42. https://doi.org/10.4 7651/mrf.v13i2.20.
BBC News Indonesia. “Penurunan patung Buddha di Tanjung Balai dianggap mengancam keberagaman.” Diakses 26 Juli 2024. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-37814837.
Bourdieu, Pierre. Distinction: A Social Critique of the Judgement of Taste. Terjemahan Richard Nice. Massachusetts: Harvard University Press, 1987.
―――. Language and Symbolic Power. Penyunting John B. Thompson, Terjemahan Gino Raymond dan Matthew Adamson. Massachusetts: Harvard University Press, 1993.
―――. Masculine Domination. California: Stanford University Press, 2001.
―――. Outline of a Theory of Practice. Terjemahan Richard Nice. Cambridge: Cambridge University Press, 1977.
―――. The Logic of Practice. California: Stanford University Press, 1990.
Bourdieu, Pierre, dan Loïc JD Wacquant. An Invitation to Reflexive Sociology. Chicago: University of Chicago Press, 1992.
Burawoy, Michael. Symbolic Violence: Conversations with Bourdieu. Durham: Duke University Press, 2019. https://doi.org/10.2307/j.ctv12100r4.
Dalimunthe, Muhammad Fitrah, and Muhammad Ali Azmi Nasution. “Analisis Keagamaan Minoritas Muslim Di Kalangan Mayoritas Kristen Di Desa Manuk Mulia, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo.” Kamaya: Jurnal Ilmu Agama 7, no. 2 (2024): 203–13. https://doi.org/10.37329/kamaya.v7i2.3235.
detikNews. “Imam Besar Al-Azhar: Rangkul Kristen, Jangan Pakai Istilah Minoritas.” Diakses 6 Oktober 2023. https://news.detik.com/bbc-world/d-4414562/imam-besar-al-azhar-rangkul-kristen-jangan-pakai-istilah-minoritas.
Francis, Pope, dan Ahmad Al-Tayyeb. Document on "Human Fraternity for World Peace and Living Together”. Abu Dhabi: Libreria Editrice Vaticana, 2019.
Hsb, Mara Ongku. “Wahid Hasyim Dan Toleransi Beragama Dalam Piagam Jakarta 22 Juni 1945.” RUSYDIAH: Jurnal Pemikiran Islam 2, no. 2 (2021): 136–54. https://doi.org/10.35961/rsd.v2i2.371.
Joy, Morny. “Postcolonial Reflections: Challenges for Religious Studies.” Method & Theory in the Study of Religion 13, no. 2 (2001): 177–95. https://www.jstor.org/stable/235499 68.
J., Hasse, Bernard Adeney Risakotta, dan Zainal Abidin Bagir. “Diskriminasi Negara Terhadap Agama di Indonesia: Studi Atas Persoalan Posisi Hukum Towani Tolotang Pasca Pengakuan Agama Resmi.” KAWISTARA 1, no. 2 (2011). https://doi.org/10.22146/kawistara.3918.
Khalikin, Ahsanul. “Tradisi di Tengah Keberagamaan Media Interaksi Masyarakat Ende dalam Membangun Relasi Antarumat Beragama.” Harmoni 15, no. 1 (2016): 38–53. https://jurnalharmoni.kemenag.go.id/index.php/harmoni/article/view/211/174.
Kozinets, Robert V. Netnography: Doing Ethnographic Research Online. Thousand Oaks: SAGE Publications, 2009.
―――. Netnography: Redefined. Thousand Oaks: SAGE Publications, 2015.
Lelono, Martinus Joko. “Internet-Mediated Interreligious Dialogue A Study Case on @KatolikG’s Model of Dialogue.” Journal of Asian Orientation in Theology 3, no. 2 (2021): 149–74. https://e-journal.usd.ac.id/safe/index.php/JAOT/article/view/3564.
Maarif, Samsul. Pasang Surut Rekognisi Agama Leluhur dalam Politik Agama di Indonesia. Yogyakarta: CRCS UGM, 2017. https://crcs.ugm.ac.id/unduh-buku-pasang-surut-rekognisi-agama-leluhur-2/#.
Ningtyas, Eka. “Pierre Bourdieu, Language and Symbolic Power.” Poetika: Jurnal Ilmu Sastra 3, no. 2 (2015). https://doi.org/10.22146/poetika.v3i2.10437.
Nur, Hasan Basri M, Syed Sultan Bee Packeer Mohamed, and Nor Azlah Sham Rambely. “Hubungan Sosial Mayoritas Islam Dengan Minoritas Agama-Agama Lain Di Kota Banda Aceh-Indonesia.” Jurnal Al-Ijtimaiyyah 7, no. 2 (2021): 213–36. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/PMI/article/view/11521/6326.
Pamungkas, Cahyo. “Toleransi Beragama Dalam Praktik Sosial: Studi Kasus Hubungan Mayoritas dan Minoritas Agama di Kabupaten Buleleng.” Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman 9, no. 2 (2014): 285–316. https://ejournal.uinsatu.ac.id /index.php/epis/article/view/68.
Recuero, Raquel. “Social Media and Symbolic Violence.” Social Media + Society 1, no. 1 (2015): 2056305115580332, https://doi.org/10.1177/2056305115580332.
Rochmat, A. Muchlishon. “Pesan Grand Syekh Al-Azhar: Jangan Sebut Non-Muslim sebagai Minoritas.” NU Online, diakses 6 Oktober 2023. https://nu.or.id/internasio nal/pesan-grand-syekh-al-azhar-jangan-sebut-non-muslim-sebagai-minoritas-np4jX.
Rumagit, Stev Koresy. “Kekerasan dan Diskriminasi Antar Umat Beragama di Indonesia.” Lex Administratum 1, no. 2 (2013): 56-64. https://ejournal.unsrat.ac.id/v 3/index.php/administratum/article/view/3016/2561.
Said, Edward W. “Orientalism: Western Concepts of the Orient.” New York: Pantheon, 1978.
Sinaga, Martin Lukito. “Umat Kristiani dan Politik Praktis di Indonesia: Dari Politik Minoritas ke Politik Pluralisme.” Societas Dei: Jurnal Agama Dan Masyarakat 1, no. 1 (2014): 161–88. https://doi.org/10.33550/sd.v1i1.51.
Siregar, Mangihut. “Teori ‘Gado-Gado’ Pierre-Felix Bourdieu.” Jurnal Studi Kultural: Volume 1 Nomor 2 Juni 2016 1, no. 2 (2016): 79-82. http://erepository.uwks.ac.id/id/e print/16679.
Sofanudin, Aji. “Kebijakan Kementerian Agama dalam Pelayanan Pendidikan Agama Kelompok Minoritas.” Penamas 32, no. 1 (2019): 503–18, https://doi.org/10.31330/pe namas.v32i1.284.
Sucahyo, Nurhadi. “Mencari Kesetaraan Posisi Agama Minoritas di Indonesia.” VOA Indonesia, diakses 26 September 2021. https://www.voaindonesia.com/a/mencari-kesetaraan-posisi-agama-minoritas-di-indonesia/6245998.html.
Taylor, Charles. “The Politics of Recognition.” Dalam Campus Wars: Multiculturalism and the Politics of Difference, disunting oleh John Arthur dan Amy Shapiro, 249–63. Routledge, 2021. https://doi.org/10.4324/9780429038556.
Umihani, Umihani. “Problematika Mayoritas dan Minoritas dalam Interaksi Sosial Antar Umat Beragama.” Tazkiya: Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan, dan Kebudayaan 20, no. 02 (2019): 248–68. https://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/tazkiya/article/view/23 74/1790.
Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Indonesia, n.d.
Utami, Winda Wana, dan Darmaiza Darmaiza. “Hate Speech, Agama, dan Kontestasi Politik di Indonesia.” Indonesian Journal of Religion and Society 2, no. 2 (2020): 113–28. https://doi.org/10.36256/ijrs.v2i2.108.
Wahono, Francis. “Dialektika Pancasila Dan Konsekuensinya.” Jurnal Pembumian Pancasila: Mewujudkan TRISAKTI sebagai Pedoman Amanat Penderitaan Rakyat 1, no. 1 (2021): 1–6. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/3939138.
Wingrove-Haugland, Erik, dan Jillian McLeod. “Not ‘Minority’ but ‘Minoritized’.” Teaching Ethics 21, no. 1 (2021): 1-11. https://philpapers.org/rec/WINNMB-2.
Young, Iris Marion. Justice and the Politics of Difference. Princeton University Press, 1990.
Zaini, Maryolanda. “Performa dan Polemik Kelompok Minoritas Agama di Ruang Digital.” CRCS UGM, diakses 26 Juli 2024. https://crcs.ugm.ac.id/performa-dan-polemik-kelompok-minoritas-agama-di-ruang-digital/.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Reformed Center for Religion and Society
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.